Kali
ini saya membahas mengenai hasil wawancara dengan salah satu usaha kecil yang
berada dekat dengan kosan saya. Jadi didekat kosan saya ada salah usaha warung
kopi atau biasa yang disebut warkop, hampir tiap hari saya kalo lagi di kosan
selalu mesan makan atau minum di warkop itu, karena berhubung warkopnya dekat
dengan kosan dan lokasi kosan saya yang lumayan cukup jauh lah yah kalo mau
nyari makan ke depan, jadi ya dari pada capek-capek ke depan nyari makan
mendingan mesen aja diwarkop depan kosan,,hehehe. Oh ya jadi nama warkop yang
ada didepan kosan saya itu warkop “akang”. Nah dimulai aja lah yah hasil
wawancara dengan pengusaha warkopnya itu seperti apa.
Pemilik
warung kopi atau warkop “akang” ini bernama Mumu, umurnya sekitar 40 tahun. Ia
orang asli Sumedang dan tinggalnya pun sekarang di Sumedang. Warkop “Akang” ini
memiliki 4 cabang di Depok. Lokasinya pun tidak begitu saling berjauhan, masih
dalam satu lingkup di daerah margonda. Warkop “Akang” yang ada didepan kosan
saya berdiri sekitar 5 tahun yang lalu, warkop ini non stop alias 24 jam buka,
jadi mau mesen jam brapa pun bisa. Ada 4 pekerja yang bekerja di warkop “Akang”
depan kosan saya, yaitu kang Rama umur 25 tahun, kang Bagas umur 20 tahun, kang
Dede umur 25 tahun dan yang paling tua kang Ocang umur 30 tahun. Karena warkop
ini non stop alias 24 jam jadi kerjanya shift shiftan.
Warkop
“Akang” depan kosan ini selalu ramai oleh anak kosan, warkop ini juga bisa
delivery jadi kalo males keluar kos bisa mesan lewat sms dan nanti akan diantar
ke kamar yang memesan. Pendapatan perhari atau omset perharinya pun lumayan
cukup besar, warkop “Akang” bisa mendapat omset maksimal sampai 3 juta perhari
dan paling sedikit atau minimal omset perharinya pun 1,5 juta. Biasanya
pendapatan minimal yang didapat warkop “Akang” pada saat bulan puasa, karena ya
jarang juga yang makan siang karena puasa. Warkop “Akang” menjual berbagai
macam makanan dan minuman, makanan yang paling cepat habis tiap harinya yaitu nasi
telor atau biasa disebut nastel, dan minuman yang paling cepat habis yaitu teh
manis. Nastel dan teh manis lebih cepat habis karena harganya yang murah dan
cukup untuk kantung anak kosan juga bisa membuat perut kenyang. Warkop “Akang”
juga menjual mie instant, biasanya anak kos selalu makan mie instan kalo lagi
males makan nasi atau keuangan menipis. Mi instan yang dijual di warkop ini
hanya mie merk indomie. Ada beberapa menu makanan dan minuman yang dijual di
warkop “Akang” depan kosan.
0 komentar:
Posting Komentar