Tugas 2 Kewirausahaan



Hasil Wawancara dengan Pengusaha Warung Kopi “Akang”

Kali ini saya membahas mengenai hasil wawancara dengan salah satu usaha kecil yang berada dekat dengan kosan saya. Jadi didekat kosan saya ada salah usaha warung kopi atau biasa yang disebut warkop, hampir tiap hari saya kalo lagi di kosan selalu mesan makan atau minum di warkop itu, karena berhubung warkopnya dekat dengan kosan dan lokasi kosan saya yang lumayan cukup jauh lah yah kalo mau nyari makan ke depan, jadi ya dari pada capek-capek ke depan nyari makan mendingan mesen aja diwarkop depan kosan,,hehehe. Oh ya jadi nama warkop yang ada didepan kosan saya itu warkop “akang”. Nah dimulai aja lah yah hasil wawancara dengan pengusaha warkopnya itu seperti apa.
Pemilik warung kopi atau warkop “akang” ini bernama Mumu, umurnya sekitar 40 tahun. Ia orang asli Sumedang dan tinggalnya pun sekarang di Sumedang. Warkop “Akang” ini memiliki 4 cabang di Depok. Lokasinya pun tidak begitu saling berjauhan, masih dalam satu lingkup di daerah margonda. Warkop “Akang” yang ada didepan kosan saya berdiri sekitar 5 tahun yang lalu, warkop ini non stop alias 24 jam buka, jadi mau mesen jam brapa pun bisa. Ada 4 pekerja yang bekerja di warkop “Akang” depan kosan saya, yaitu kang Rama umur 25 tahun, kang Bagas umur 20 tahun, kang Dede umur 25 tahun dan yang paling tua kang Ocang umur 30 tahun. Karena warkop ini non stop alias 24 jam jadi kerjanya shift shiftan.
Warkop “Akang” depan kosan ini selalu ramai oleh anak kosan, warkop ini juga bisa delivery jadi kalo males keluar kos bisa mesan lewat sms dan nanti akan diantar ke kamar yang memesan. Pendapatan perhari atau omset perharinya pun lumayan cukup besar, warkop “Akang” bisa mendapat omset maksimal sampai 3 juta perhari dan paling sedikit atau minimal omset perharinya pun 1,5 juta. Biasanya pendapatan minimal yang didapat warkop “Akang” pada saat bulan puasa, karena ya jarang juga yang makan siang karena puasa. Warkop “Akang” menjual berbagai macam makanan dan minuman, makanan yang paling cepat habis tiap harinya yaitu nasi telor atau biasa disebut nastel, dan minuman yang paling cepat habis yaitu teh manis. Nastel dan teh manis lebih cepat habis karena harganya yang murah dan cukup untuk kantung anak kosan juga bisa membuat perut kenyang. Warkop “Akang” juga menjual mie instant, biasanya anak kos selalu makan mie instan kalo lagi males makan nasi atau keuangan menipis. Mi instan yang dijual di warkop ini hanya mie merk indomie. Ada beberapa menu makanan dan minuman yang dijual di warkop “Akang” depan kosan.

0 komentar:

Posting Komentar